Kontroversi Gedung Baru DPR

Ada kontroversi yang baru-baru ini muncul dan mengusik telinga saya. Itu adalah tentang pembangunan gedung baru DPR yang akan menelan dana Rp. 1,6 triliun. Wow! Tentu itu jumlah yang luar biasa untuk negara ini. Negara dimana banyak rakyatnya yang masih sulit untuk makan makanan layak setiap harinya.

Dari isu-isu yang beredar, kabarnya gedung baru DPR akan dilengkapi sarana-sarana yang WAH! Misalnya spa, kolam renang dan tempat fitness. Hal ini tentu menimbulkan kontroversi baik d kalangan masyarakat maupun anggota dewan sendiri.

Tanpa harus banyak bicara langsung saja. Mereka itu mau bekerja atau rekreasi? Tanpa tempat rekreasi pekerjaan saja tidak kunjung selesai, bagaimana jadinya kalau ada tempat rekreasi? Dengan seribu satu alasan mereka tetap ingin sarana tersebut ada di gedung baru. Apa mereka tidak malu? Uang yang digunakan untuk membangun itu adalah uang rakyat, yang mana rakyat sendiri tempat kerjanya tidak ada fasilitas seperti itu.

Ketika ditanya fungsi kolam renang, Anggota Badan Urusan Rumah Tangga atau BURT, Michael Wattimena, mengatakan, “Pool itu untuk memudahkan apabila terjadi kebakaran. Itu bisa membantu mengatasi kebakaran. Kalau kita tunggu pemadam kebakaran, maka waktunya tidak cukup,” . (
sumber)
Betapa konyolnya jawaban ini. betapa tidak? Apakah Indonesia belum mengenal sistem detektor asap? Di kampus saya saja sudah menggunakannya. Lalu, ketika benar- benar terjadi kebakaran, apakah anggota dewan kita yang terhormat mau menyirami daerah terbakar? Saya berani jamin mereka akan lari tunggang langgang menyelamatkan diri. Kalaupun mau menyiram, berarti harus disediakan ember disetiap sisi kolam renang ( hehee).

Mereka ingin mengikuti kantor google yang punya fasilitas rekreasi untuk karyawannya? Saya rasa itu tidak pantas untuk mereka. Mereka tidak punya kesadaran untuk bekerja. Absen saja tidak full, dan kala datang rapat cuma untuk numpang tidur.

Pembangunan gedung baru sah-sah saja. Tapi fasilitasnya itu yang KURANG AJAR! Apakah gaji mereka tidak cukup untuk membayar iuran fitness? Tidak cukup untuk membayar spa?

Well, kita lihat saja nanti. Saya pikir semakin dewasa seseorang, maka dia akan semakin bijak. Maaf untuk anggota dewan lain. Karena saya tahu, tidak semua dari Anda itu tidak bagus.

This entry was posted in Critism or Response. Bookmark the permalink.

2 Responses to Kontroversi Gedung Baru DPR

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *